Beranda
Tokoh
Kisah Abdullah Bin Mubarak: Hajinya Mabrur Tanpa Berangkat Haji
Juli 16, 2024

Kisah Abdullah Bin Mubarak: Hajinya Mabrur Tanpa Berangkat Haji

Kisah teladan ini dialami oleh Abu Abdurrahman Abdullah bin Al-Mubarak bin Al-Handhali bin Al-Mawarzi, yang lebih dikenal dengan Abdullah bin Mubarak (736-797 M). 

Suatu hari, setelah menyelesaikan ibadah hajinya, Abdullah bin Mubarak tertidur. Dalam tidurnya, ia melihat dua malaikat yang sedang berbicara. Salah satu malaikat bertanya kepada yang lainnya, "Berapa orang yang haji tahun ini?" Malaikat yang ditanya menjawab, "Enam ratus ribu orang." Kemudian ditanyakan lagi, "Berapa orang diantara mereka yang hajinya diterima?" Malaikat lainnya menjawab, "Tidak ada satu pun."

Mendengar percakapan dua malaikat itu, Abdullah bin Mubarak gemetar. Bagaimana tidak, di antara enam ratus ribu orang yang hajinya tidak diterima tersebut ada dirinya. Salah satu malaikat tadi kemudian berkata, "Di Damaskus ada seorang tukang sepatu, namanya Ali bin Muwaffaq. Ia tidak berangkat haji, namun hajinya diterima dan dosanya diampuni Allah."

Setelah terbangun dari tidurnya, Abdullah bin Mubarak segera memutuskan untuk pergi ke Damaskus guna menemui tukang sepatu tersebut. Singkat cerita, bertemulah ia dengan si tukang sepatu, Ali bin Muwaffaq. Abdullah bin Mubarak menceritakan perihal mimpinya. Setelah mendengar cerita Abdullah, tukang sepatu itu berkisah,

"Selama 30 tahun aku bercita-cita menunaikan ibadah haji. Dari pekerjaanku sebagai tukang sepatu, aku berhasil mengumpulkan uang 350 dirham. Awalnya, aku sudah berniat untuk berangkat haji tahun ini. Namun, pada suatu hari, istriku yang sedang mengidam mencium aroma masakan tetangga kami. Ia lantas memohon kepadaku untuk meminta sedikit makanan dari tetangga kami tersebut. Aku pun pergi menemuinya dan menceritakan maksud kedatanganku.

Tetanggaku menangis hebat setelah mendengar maksudku. Ia kemudian berkata, 'Tiga hari lamanya anakku tidak makan, dan tadi siang aku melihat ada seekor keledai yang mati, lalu aku memasaknya. Sungguh makanan ini tidak halal bagimu dan istrimu.' Mendengar kegetiran hidupnya, aku pun memberikan seluruh tabungan hajiku untuk keperluan hidupnya. Inilah ibadah hajiku!"

Mendengar cerita tersebut, Abdullah bin Mubarak berkata, "Pemilik Kerajaan benar-benar adil dalam keputusan-Nya, engkau mendapatkan haji mabrur."

___________________________________________________

Disarikan dari Kitab Tadzkirah al Auliya' karya Farid al Din Attar

Oleh: Ade Surya Prabandari Putri

Tidak ada komentar